Orang yang mengambil bagian terbesar adalah pimpinan orang-orang munafik 'Abdullah bin Ubai si munafik, dialah yang menyebarkan kabar itu.
Akan tetapi dia banci, kita berlindung kepada Allah dari hal itu. Dia tidak menyebarkannya dengan lafadz yang jelas, dia misalnya mengatakan: "Bahwa fulan telah berbuat zina dengan fulanah", tetapi dia menyebarkan hal itu dengan sindiran dan isyarat, karena orang-orang munafik itu orang-orang penakut. Mereka menutup-nutupi dan tidak menampakkan apa yang ada di dalam diri-diri mereka. Maka Allah berfirman:
{إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِاْلإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لاَ تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ اْلإِثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ * لَوْلاَ إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ * }
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata"." (An-Nur: 11-12)
Dalam hal ini ada celaan Allah 'azza wa jalla terhadap orang-orang yang berbicara dalam urusan ini dengan sebuah ucapan, tidakkah jika kalian mendengarkannya, orang-orang beriman laki-laki dan perempuan berprasangka baik terhadap diri mereka, yaitu terhadap Ummul Mukminin, ibunda mereka. Maka bagaimana mereka berprasangka terhadapnya dengan yang tidak pantas? Yang wajib atas mereka ketika mereka mendengar kabar ini agar mereka berprasangka baik terhadap diri mereka dan berlepas diri dari kabar itu dan dari yang dikatakan orang-orang munafik.
(Sumber: Syarah Riyadhush Shalihin oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar