Allah berfirman:
{إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ}
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui. " (An-Nur: 19)
Mereka ini adalah orang-orang yang sekedar menyukai tersebarnya (perbuatan keji), bagaimana dengan orang yang telah menyebarkan kekejian? Kita berlindung kepada Allah dari hal itu.
Dan suka tersebarnya perbuatan keji pada orang-orang yang beriman mempunyai dua makna:
Makna pertama: suka tersebarnya kekejian itu pada masyarakat Islam. Di antaranya seperti: orang-orang yang menyebarkan film-film porno telanjang, dan media-media massa (koran, majalah, televisi dll) buruk yang cabul. Sesungguhnya tidak diragukan lagi bahwa mereka menyukai tersebarnya perbuatan keji di masyarakat Islam, mereka menginginkan orang muslim terfitnah dalam perkara agamanya dengan sebab apa yang tersebar dari media-media massa porno yang rusak, film-film porno yang rusak ini, dan yang semisalnya.
Demikian juga perbuatan memberi mereka kesempatan padahal mampu untuk mencegah mereka, juga masuk dalam sikap menyukai tersebarnya perbuatan keji di kalangan orang-orang yang beriman. Maka orang-orang yang mampu untuk mencegah majalah-majalah ini dan film-film ini dan memberikan kesempatan tersebarnya di kalangan masyarakat muslim, maka dia termasuk orang yang menyukai tersebarnya perbuatan keji di kalangan orang-orang yang beriman. "Bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan akhirat", yaitu adzab yang menyakitkan di dunia dan akhirat.
Makna kedua: sikap menyukai tersebarnya perbuatan keji pada seseorang tertentu, dan tidak pada masyarakat Islam semuanya. Maka dia juga mendapatkan adzab yang pedih di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang suka tersebar perbuatan keji pada si fulan dari kalangan manusia karena sebab apapun, maka dia ini juga mendapatkan adzab yang pedih di dunia dan akhirat, apalagi pada orang yang ayat Al-Qur'an turun dalam konteks membelanya, yaitu Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anha.
Karena ayat ini dalam konteks ayat-ayat al-ifk (berita bohong). Dan al-ifk adalah kedustaan yang diadakan oleh orang-orang yang membenci Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, orang-orang yang suka bila istri beliau ternodai, dan orang-orang yang suka mencela keluarga beliau dari kalangan orang-orang munafik dan semisal mereka.[1]
(Sumber: Syarah Riyadhush Shalihin oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar