Oleh: Syaikh Shaleh bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah
Wahai saudaraku muslim, sesungguhnya kesempurnaan thaharah (bersuci) akan memudahkan untuk menunaikan ibadah dan membantu untuk menyempurnakan dan melengkapi ibadah serta menegakkan perkara-perkara yang disyariatkan padanya.
Al-Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari seseorang dari para shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Nabi mengimami mereka shalat subuh, beliau membaca Surat Ar-Rum padanya. Kemudian beliau tersamarkan. Ketika selesai shalat, beliau bersabda:
إِنَّهُ يُلْبِسُ عَلَيْنَا اْلقُرْآنَ، إِنَّ أَقْوَامًا مِنْكُمْ يُصَلُّوْنَ مَعَنَا لاَ يُحْسِنُوْنَ الْوُضُوءَ، فَمَنْ شَهِدَ الصَّلاَةَ مَعَنَا، فَلْيُحْسِنِ الْوُضُوْءَ
"Sesungguhnya yang telah menyamarkan al-qur'an atas kami adalah orang-orang di antara kalian yang shalat bersama kami, tetapi mereka tidak bagus wudhunya. Maka barangsiapa yang menghadiri shalat bersama kami, maka perbaguslah wudhunya."
Sesungguhnya Allah telah memuji jamaah Masjid Quba dengan firman-Nya:
{فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ}
"Di sana ada orang-oran yang suka berthaharah (bersuci). Dan Allah menyukai orang-orang senantiasa yang bersuci." (QS. At-Taubah: 108)
Ketika mereka tentang tata cara bersuci (yang dipuji Allah) ini, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami bersuci (dari buang hajat dengan menggunakan air kemudian kami ikutkan dengan istijmar." (HR. Al-Bazzar)
(Sumber: Kitab Al-Mulakhosh Al-Fiqhiy 1/27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar