16.6.11

Rasa takutnya Nabi shallallahu alahi wasallam ketika terjadi gerhana

Matahari pernah mengalami gerhana pada masa Nabi shallallahu alahi wasallam, kemudian Nabi shallallahu alahi wasallam bangkit dengan segera penuh rasa ketakutan yang sangat akan waktu bencana telah datang waktunya karena sesatnya dan melampaui batasnya mayoritas penduduk bumi atau masa ditiupnya sangkakala telah datang. Seakan beliau lupa karena rasa ketakutanya yang sangat dari firman Allah: "Dan Allah tidak mengadzab merka pada saat kamu (wahai Nabi) masih ada di antara mereka." (Al-Anfal: 33)
Beliau juga seakan lupa bahwa ditiupnya sangkakala itu itu didahului tanda-tanda kiamat yang belum terjadi.


Kemudian beliau masuk masjid dan menunaikan shalat kusuf yang panjang berdirinya, rukuknya, dan sujudnya ... Kemudian setelah selesai dari shalat beliau menjelaskan kepada manusia bahwa gerhana matahari atau bulan dan lainnya adalah termasuk tanda kekuasaan Allah yang Allah gunakan untuk menakut-nakuti hamba-Nya, bukan karena meninggalnya atau lahirnya seseorang (tokoh), akan tetapi Allah mengirimnya untuk membuat takut para hamba-Nya. Kemudian memerintahkan orang yang melihatnya untuk bersegera dengan penuh ketakutan kepada Allah untuk mengingat Allah dengan shalat, doa, istighfar, (takbir, sedekah) karena perkara tersebut bisa menghilangkan musibah yang terjadi dan menolak musibah yang dikawatirkan.

Sumber: Tanbih al-afham 2/334, 337 karya syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar