Oleh: Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
2. Islam berusaha mengatur kehidupan manusia. Unsur pokok dalam hal ini adalah mengatur waktu. Islam merupakan satu-satunya ajaran yang paling kuat untuk dapat membahagiakan seorang muslim di dunia dan akhirat.
3. Islam sebelum menjadi syari’at (peraturan Allah) adalah sebagai aqidah (kepercayaan atau keyakinan) (bahwa hanya Allah lah adalah sembahan yang hak). Karena Rasulullah memusatkan upayanya di Makkah terhadap hal tauhid, baru setelah hijrah ke Madinah, mendirikan negara dan menerapkan/mempraktekkan syari’at Islam.
4. Islam menganjurkan untuk mencari ilmu pengetahuan dan kemajuan ilmu yang bermanfaat. Pada abad pertengahan muncul tokoh-tokoh ilmu modern muslim seperti Ibnu Al-Haitsam, Al-Bairuni dan lainnya.
5. Islam menghalalkan harta yang diperoleh dengan cara yang halal yaitu yang tidak ada penindasan, penipuan serta mengutamakan harta yang halal itu hendaknya dimiliki oleh orang-orang shaleh, yang mau memberikan hartanya kepada orang fakir dan untuk perjuangan, agar terealisir keadilan sosial di kalangan umat Islam yang pensyariatannya dari Penciptanya.
Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
نعم المال الصالح للمرء الصالح
. صحيح رواه أحمد.
“Sebaik-baik harta ialah harta yang halal untuk orang yang shaleh.” (Shahih, HR. Ahmad).
“Sebaik-baik harta ialah harta yang halal untuk orang yang shaleh.” (Shahih, HR. Ahmad).
Ada orang yang mengatakan bahwa tidak mungkin harta itu dicari dengan cara yang halal saja. Pendapat ini tidak benar dan tidak mempunyai dasar sama sekali.
6. Islam agama perjuangan dan mencari ketenangan hidup. Karenanya ia mewajibkan seorang muslim untuk mengorbankan harta dan jiwa untuk menegakkannya. Ia menghendaki agar manusia hidup tenang dalam naungan Islam dan lebih mementingkan urusan akhirat daripada dunia.
7. Menghidupkan fikiran Islam yang bebas dalam batas-batas yang tidak bertentangan dengan norma-norma Islam seperti menghilangkan kebekuan berfikir dan membuang sisipan fikiran yang menodai fikiran Islam yang murni dan menghalangi kemajuan umat Islam seperti masalah-masalah bid’ah, takhayul dan hadits palsu.
(Sumber: Taujihat Islamiyyah Li Ishlah Al-Mujtama')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar