Mudzakarah tentang Hukum
Puasa
Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab Al-Wushabi hafizhahullah berkata:
Berikut ini adalah
ringkasan tentang hukum puasa, aku haturkan kepada saudara-saudaraku muslimin,
semoga Allah memberi manfaat aku dan mereka dengannya, baik di dunia dan
akhirat. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan doa.
RUKUN SHIYAM (PUASA)
ada empat:
1. Orang yang berpuasa,
dia muslim dan muslimah.
2. Siapa tujuan niat
puasa? Yaitu Allah. Dan inilah niat.
3. Apa yang seharusnya
seorang muslim berpuasa (menahan diri) darinya? Yaitu perkara-perkara yang
membatalkan puasa.
4. Waktu puasa, yaitu
waktu dari terbitnya fajar shadiq sampai terbenamnya matahari.
***
SYARAT PUASA BULAN
RAMADHAN
Syarat Puasa Bulan
Ramadhan ada tujuh:
Dan dibagi menjadi 2
jenis:
Jenis pertama: syarat
sahnya puasa, ada empat:
1. Islam,
2. berakal,
3. Berniat pada malam
hari, untuk setiap hari puasa, dan mengikatnya pada awal waktunya ketika
seorang menyelesaikan dari sahurnya.
Dari Hafshah Ummul
Mukminin radhiyallahu ‘anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Barangsiapa yang tidak meniatkan puasa pada malam hari
sebelum fajr, maka tidak ada puasa baginya.” HR Ahmad (6/287), Abu Dawud No
2454, At-Tirmidzi No 730, An-Nasai (4/196), Ibnu Majah No 1700, Ibnu Khuzaimah
No 1933, Ibnu Hibban dalam Al-Majruhin (2/46) dan Ad-Daruquthni (2/172)
* Syaikh Ibnu Baz
rahimahullah memberikan keterangan terhadap hadits ini dalam Hasyiyah beliau
terhadap Bulughul Maram karya Ibnu Hajar hal 404 No 626: “Hadits ini
menunjukkan perintah untuk melakukan niat puasa pada awal waktunya, ketika
seorang menyelesaikan sahurnya.”
4. Dintambah khusus
untuk seorang wanita, hendaknya dia tidak sedang haidh dan nifas.
Jenis Kedua: Syarat
Taklif, ada tiga:
5. Mampu
6. Tinggal Menetap
(tidak safar)
7. Baligh.
***
(Bersambung Insya Allah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar